Ini adalah fanfic gagal.. kalau kebetulan baca.. komen ya <3
Kritikan diterima dengan tangan terbuka :)
Author : finaafrisia
Title : Lunch
Pairing : 2min
Genre : Romance
Rating : PG-13 (?)
Summary : Minho akhirnya mengungkapkan perasaanya ke Taemin.
Taemin baru saja pulang sekolah ketika Key dan Onew hendak keluar rumah.
“Yo, hyung mau kemana?”, tanya Taemin. Key menjawab bahwa ia mau berbelanja bersama Onew. Taemin hanya mengangguk melihat kedua hyung-nya keluar. Taemin segera pergi kekamar untuk menaruh tas dan berganti pakaian. Saat ia membuka pintu kamar, ia melihat Jonghyun sedang tidur dengan nyenyaknya. Karena tidak ingin membangunkan hyung nya, ia berusaha untuk tidak mambuat keributan. Ia melihat sekeliling tetapi tidak menemukan sosok Minho.
Taemin mengganti seragamnya dengan kaos longgar dan celana santai berwarna putih selutut. Setelah itu ia pergi ke ruang tamu. TV masih menyala tetapi Taemin tidak melihat ada orang disana. Tetapi saat ia mendekat, terlihat sosok Minho tertidur di sofa, meringkuk seperti anak kecil. Tidak ingin membangunkan hyung tersayangnya itu, ia memutuskan untuk duduk dibawah dan mengganti channel. Tangannya berhenti menekan tombol remote saat ia melihat wajah Minho di layar kaca. Saat itu acara Let’s Go Dream Team season II sedang diputar di KBS.
Dia terus memperhatikan gerak-gerik Minho di layar kaca, sampai tak memperhatikan kalau Minho sudah terbangun dan sedari tadi juga memperhatikannya dari belakang. Taemin terlihat takjub melihat aksi Minho yang luar biasa di Dream Team. Taemin tahu bahwa hyung nya itu pasti akan berusaha sekeras mungkin agar menjadi yang terbaik.
Taemin duduk membelakangi wajah Minho. Minho sampai bisa mencium aroma matahari dari rambut Taemin. Taemin menoleh kebelakang lalau ia tersentak melihat Minho menatapnya dan tersenyum.
“Eh, hyung sudah bangun?”, tanya Taemin. Minho duduk dan mengangguk.
“Ada makanan gak Taem? Aku lapar nih!”, tanya Minho sambil menggaruk-garuk kepala. Taemin yang sedari tadi belum menyentuh meja makan menggeleng.
“Entah hyung, aku belum mampir ke dapur. Tapi tadi Onew hyung dan Key hyung pergi keluar. Katanya sih ingin berbelanja.”, jawab Taemin. Minho hanya menghela nafas dan mengangguk.
*****
“Hey Taem, aku mau masak mie. Kau mau ga?”, tanya Minho tiba-tiba. Taemin mendongak dan melihat Minho yang sudah beranjak dari sofa.
“Mau dong! Tapi ga pedas ya.”, Minho mengangguk lalu berjalan ke dapur.
Haah~. Kalau aku tidak mengalihkan pembicaraan mungkin saja aku sudah memeluknya tadi. Pikir Minho setelah tiba di dapur. Ia pun berusaha mengalihkan fokusnya kepada mie di depannya.
“Hyung! Kau butuh bantuan ga?”, tiba-tiba Minho mendengar suara Taemin. Minho menggeleng.
“Engga. Aku bisa sendiri. Kau pergi saja sana!”, jawab Minho tanpa menoleh.
Tetapi Taemin tetap memutuskan ingin membantu Minho. Ia menyiapkan peralatan makan di meja. Tanpa Taemin ketahui, saat itu Minho tengah ribut dengan suara hatinya.
Aish, mengapa ia kesini?! Tidak tahukah ia aku jadi semakin ingin memeluknya?! Tentu saja ia tak tahu Minho! Dasar bodoh! Kau bahkan tak memberitahunya tentang perasaanmu kepadanya! Aah! Apa aku beritahu saja ya? Bagaimana rekasinya nanti? Kalau ia jadi menganggap aku aneh bagaimana? Yah, tapi aku harus menerima setiap konsekuensinya. Baiklah aku akan bicara dengannya.
Minho yang sedari tadi ribut dengan suara hatinya itu tidak menyadari kalau air di panci meluap. Taemin yang sedang sibuk merapihkan meja makan juga tidak menyadarinya sampai air yang meluap itu mengenai tangan Minho.
“ARGH! ”, Minho mengerang ketika air panas itu mengenai tangannya. Memang benar kalau masak itu harus fokus, pikirnya.
“Hyung! Cepat dinginkan tanganmu!” , Taemin yang kaget reflex menarik tangan Minho dan mengguyurnya dengan air keran. Minho hanya diam membiarkan si kecil itu mengurusnya.
“Hei Taemin, kau… apa kau memiliki seseorang yang kau suka?”, tiba-yiba saja kata-kata itu meluncur lancar dari mulut Minho.
“Eh? Tidak. Memang kenapa hyung?”, tanya Taemin tanpa menyadari maksud lain dari pertanyaan itu.
“Tidak apa. Aku hanya.. ingin tau.”. Tanpa Taemin sadari, Minho menyeringai menatapnya. Saat Taemin mengambil lap untuk mengeringkan tangan Minho, Minho cepat-cepat menunjukkan wajahnya yang biasa. Setelah memastikan luka bakarnya tidak parah, ia kembali mengurus mie yang tadi ia masak, tetapi Taemin menariknya dan menyuruhnya untuk duduk.
“Biar aku saja hyung yang urus! Hyung duduk saja.”, Taemin dengan sigap menyelesaikan semua hal yang tadi dikerjakan oleh Minho. Minho hanya diam, tersenyum melihat gerak-gerik Taemin.
“Ta da~. Makanan sudah siap!”, seru Taemin dengan riangnya. Saat Taemin menaruh mangkuk dimeja, tiba-tiba saja Minho memegang tangan Taemin. Refleks ia menoleh ke arah hyung nya dan menatapnya bingung.
“Ada apa hyung? Ada yang sakit?”, tanya Taemin polos. Minho menggeleng.
“Taem… bagaimana kalau aku bilang aku menyukaimu?”, tanya Minho. Ia merasa wajahnya memerah. Taemin kaget dan tak bisa berkata apa-apa. Ia mersa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya dan ia bisa merasakan wajahnya memerah sampai ke kuping.
“Hy..hyung. Apa itu .. . .benar?”, tanya Taemin. Minho mengangguk. Masih menatap Taemin yang tengah menundukkan kepalanya. Taemin memberanikan diri memluk Minho. Ia merasa lega karena ternyata selama ini bukan hanya dia yang memendam perasaan itu. Minho merasa ini adalah tanda, tanda bahwa Taemin membalas perasaannya. Minho berdiri dan mencium Taemin. Ciuman ringan yang hangat dan menyenangkan.
-end-
Maaf ya itu rusak banget dah .. ck . Sudah dirubah sedikit dari naskah aslinya :D
Kritikan diterima dengan tangan terbuka :)
Author : finaafrisia
Title : Lunch
Pairing : 2min
Genre : Romance
Rating : PG-13 (?)
Summary : Minho akhirnya mengungkapkan perasaanya ke Taemin.
Taemin baru saja pulang sekolah ketika Key dan Onew hendak keluar rumah.
“Yo, hyung mau kemana?”, tanya Taemin. Key menjawab bahwa ia mau berbelanja bersama Onew. Taemin hanya mengangguk melihat kedua hyung-nya keluar. Taemin segera pergi kekamar untuk menaruh tas dan berganti pakaian. Saat ia membuka pintu kamar, ia melihat Jonghyun sedang tidur dengan nyenyaknya. Karena tidak ingin membangunkan hyung nya, ia berusaha untuk tidak mambuat keributan. Ia melihat sekeliling tetapi tidak menemukan sosok Minho.
Taemin mengganti seragamnya dengan kaos longgar dan celana santai berwarna putih selutut. Setelah itu ia pergi ke ruang tamu. TV masih menyala tetapi Taemin tidak melihat ada orang disana. Tetapi saat ia mendekat, terlihat sosok Minho tertidur di sofa, meringkuk seperti anak kecil. Tidak ingin membangunkan hyung tersayangnya itu, ia memutuskan untuk duduk dibawah dan mengganti channel. Tangannya berhenti menekan tombol remote saat ia melihat wajah Minho di layar kaca. Saat itu acara Let’s Go Dream Team season II sedang diputar di KBS.
Dia terus memperhatikan gerak-gerik Minho di layar kaca, sampai tak memperhatikan kalau Minho sudah terbangun dan sedari tadi juga memperhatikannya dari belakang. Taemin terlihat takjub melihat aksi Minho yang luar biasa di Dream Team. Taemin tahu bahwa hyung nya itu pasti akan berusaha sekeras mungkin agar menjadi yang terbaik.
Taemin duduk membelakangi wajah Minho. Minho sampai bisa mencium aroma matahari dari rambut Taemin. Taemin menoleh kebelakang lalau ia tersentak melihat Minho menatapnya dan tersenyum.
“Eh, hyung sudah bangun?”, tanya Taemin. Minho duduk dan mengangguk.
“Ada makanan gak Taem? Aku lapar nih!”, tanya Minho sambil menggaruk-garuk kepala. Taemin yang sedari tadi belum menyentuh meja makan menggeleng.
“Entah hyung, aku belum mampir ke dapur. Tapi tadi Onew hyung dan Key hyung pergi keluar. Katanya sih ingin berbelanja.”, jawab Taemin. Minho hanya menghela nafas dan mengangguk.
*****
“Hey Taem, aku mau masak mie. Kau mau ga?”, tanya Minho tiba-tiba. Taemin mendongak dan melihat Minho yang sudah beranjak dari sofa.
“Mau dong! Tapi ga pedas ya.”, Minho mengangguk lalu berjalan ke dapur.
Haah~. Kalau aku tidak mengalihkan pembicaraan mungkin saja aku sudah memeluknya tadi. Pikir Minho setelah tiba di dapur. Ia pun berusaha mengalihkan fokusnya kepada mie di depannya.
“Hyung! Kau butuh bantuan ga?”, tiba-tiba Minho mendengar suara Taemin. Minho menggeleng.
“Engga. Aku bisa sendiri. Kau pergi saja sana!”, jawab Minho tanpa menoleh.
Tetapi Taemin tetap memutuskan ingin membantu Minho. Ia menyiapkan peralatan makan di meja. Tanpa Taemin ketahui, saat itu Minho tengah ribut dengan suara hatinya.
Aish, mengapa ia kesini?! Tidak tahukah ia aku jadi semakin ingin memeluknya?! Tentu saja ia tak tahu Minho! Dasar bodoh! Kau bahkan tak memberitahunya tentang perasaanmu kepadanya! Aah! Apa aku beritahu saja ya? Bagaimana rekasinya nanti? Kalau ia jadi menganggap aku aneh bagaimana? Yah, tapi aku harus menerima setiap konsekuensinya. Baiklah aku akan bicara dengannya.
Minho yang sedari tadi ribut dengan suara hatinya itu tidak menyadari kalau air di panci meluap. Taemin yang sedang sibuk merapihkan meja makan juga tidak menyadarinya sampai air yang meluap itu mengenai tangan Minho.
“ARGH! ”, Minho mengerang ketika air panas itu mengenai tangannya. Memang benar kalau masak itu harus fokus, pikirnya.
“Hyung! Cepat dinginkan tanganmu!” , Taemin yang kaget reflex menarik tangan Minho dan mengguyurnya dengan air keran. Minho hanya diam membiarkan si kecil itu mengurusnya.
“Hei Taemin, kau… apa kau memiliki seseorang yang kau suka?”, tiba-yiba saja kata-kata itu meluncur lancar dari mulut Minho.
“Eh? Tidak. Memang kenapa hyung?”, tanya Taemin tanpa menyadari maksud lain dari pertanyaan itu.
“Tidak apa. Aku hanya.. ingin tau.”. Tanpa Taemin sadari, Minho menyeringai menatapnya. Saat Taemin mengambil lap untuk mengeringkan tangan Minho, Minho cepat-cepat menunjukkan wajahnya yang biasa. Setelah memastikan luka bakarnya tidak parah, ia kembali mengurus mie yang tadi ia masak, tetapi Taemin menariknya dan menyuruhnya untuk duduk.
“Biar aku saja hyung yang urus! Hyung duduk saja.”, Taemin dengan sigap menyelesaikan semua hal yang tadi dikerjakan oleh Minho. Minho hanya diam, tersenyum melihat gerak-gerik Taemin.
“Ta da~. Makanan sudah siap!”, seru Taemin dengan riangnya. Saat Taemin menaruh mangkuk dimeja, tiba-tiba saja Minho memegang tangan Taemin. Refleks ia menoleh ke arah hyung nya dan menatapnya bingung.
“Ada apa hyung? Ada yang sakit?”, tanya Taemin polos. Minho menggeleng.
“Taem… bagaimana kalau aku bilang aku menyukaimu?”, tanya Minho. Ia merasa wajahnya memerah. Taemin kaget dan tak bisa berkata apa-apa. Ia mersa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya dan ia bisa merasakan wajahnya memerah sampai ke kuping.
“Hy..hyung. Apa itu .. . .benar?”, tanya Taemin. Minho mengangguk. Masih menatap Taemin yang tengah menundukkan kepalanya. Taemin memberanikan diri memluk Minho. Ia merasa lega karena ternyata selama ini bukan hanya dia yang memendam perasaan itu. Minho merasa ini adalah tanda, tanda bahwa Taemin membalas perasaannya. Minho berdiri dan mencium Taemin. Ciuman ringan yang hangat dan menyenangkan.
-end-
Maaf ya itu rusak banget dah .. ck . Sudah dirubah sedikit dari naskah aslinya :D
No comments:
Post a Comment